Teror di Mabes Polri Menjadi Tamparan Bagi Polisi

  • Whatsapp

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang serangan teror yang terjadi di Mabes Polri yang terjadi Rabu sore seperti tamparan keras terutama bagi pihak kepolisian .

“Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya ke polisi an karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional,” jelas Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam keterangannya dilansir Antara, Kamis (1/4/21).

Bacaan Lainnya

Ia menilai serangan ini tidak boleh sederhana sebab menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi momok yang sangat serius saat ini.

Maka dari itu, ia mendorong agar kepolisian harus lebih mempertebal pengamanan dan pengawasan anggota terorisme di Indonesia. Bukan hanya melindungi masyarakat, termasuk ancaman bagi kepolisian itu sendiri.

“Karena memang polisi merupakan aparatur keamanan yang berada di barisan terdepan dalam penanggulangan terorisme. Mereka juga harus kemudian tidak hanya melindungi dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat tapi melindungi dirinya sendiri,” jelas.

Abdul juga meminta segala polemik yang berkembang segera disudahi, justru kejadian ini harus menjadi media persatuan seluruh pihak dalam memberantas segala ancaman teror.

“Ini menjadi perhatian kita semua, sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk menyalahkan. Sekarang saatnya kita semua bekerja sama bagaimana ancaman terorisme ini segera dapat teratasi dan Indonesia dalam keadaan aman,” katanya.

Sebelumnya pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengawasi pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.

Terduga pelaku teroris itu sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang berada di sekitar gerbang Mabes Polri.

Tidak menunggu lama terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut yang langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.

Pos terkait