GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Terlahir 03 Desember tahun 2000, di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan nama Tarissa Rahmadanti Nurpadila , putri dari pasangan Iman Suherman dan Rini Giri (Almh). Kini gadis cantik itu menjalani profesi wasit sepakbola., sebuah profesi yang jarang diminati oleh kaum hawa.
Namun bagi Tarissa, profesi sebagai pengadil di lapangan hijau, itu sudah menjadi pilihan hidupnya yang dilakoni secara serius dan tak mau tanggung tanggung, meski awalnya hanya coba coba saja.
” Terjun ke dunia wasit sepakbola :
berawal dari ingin mencoba hal baru yang kurang diminati oleh banyak orang, apalagi seorang perempuan. Setelah dijalani kurang lebih 8 tahun alhamdulillah sudah banyak ilmu dan pengalaman yang didapat,” ungkap pemilik lisensi wasit C1 Nasional, usai memimpin pertandingan sepakbola Piala Persigar di Stadion Jayaraga, Kamis (03/07/2025).
Gadis jebolan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu, mengawali profesinya pada tahun 2018 dengan mengantongi lisensi wasit C 3 di event Piala Bupati di Kecamatan Malangbong. Garut.
Seiring berjalannya waktu, ungkap pemilik tinggi badan 165 cm dan berat badan 65 kg itu, ia dipercaya untuk memimpin pertandingan baik di tingkat lokal, regional, hingga pertandingan level nasional.
” Insyaa allah tgl 7 juli – 14 juli 2025 akan bertugas di Piala Pertiwi U14 & U16 tahun Nasional di Kudus, Jawa Tengah,” ucapnya bangga
Kecintaan Tarissa terhadap sepakbola diwariskan oleh ayahandanya Iman Suherman, yang akrab dengan sebutan Iman Luwey yang pernah menjadi bagian dari klub sepakbola kebanggaan warga Garut Persigar. Iman Luwey kini menjadi pelatih penjaga gawang yang sukses mengantarkan Persijap Jepara ke liga 1 sepakbola tanah air.
” Peluang berkarir di wasit sepakbola untuk perempuan, sangat besar. Karena di Indonesia masih kekurangan wasit perempuan,” katanya
Tarissa mengungkapkan suka dukanya menjadi wasit sepakbola. Mungkin tidak banyak orang tau bahwasannya menjadi seorang wasit tidak hanya sekedar lari-lari mencari kesalahan pemain. Tapi juga dituntut untuk memahami LOTG / Peraturan permainan, membina fisik yg prima, serta mental dan keberanian ketika ditugaskan dimanapun & kapanpun.
” Namun, dari proses tersebut kita bisa menikmati hasilnya seperti bertugas ke luar kota/provinsi dengan full akomodasi ditanggung oleh PSSI, banyak bertemu dengan rekan dari berbagai daerah,” paparnya
Ia juga membagikan kriteria yang harus dimiliki oleh seorang wasit, diantaranya attitude yang baik, integritas, kepercayaan diri, keberanian, ketegasan pada saat memimpin atau bertugas. Harus netral tidak memiliki kepentingan dengan pihak manapun.
” Bila sudah mempunyai kriteria tersebut, tentu kita akan memiliki kualitas yg baik, dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun,” jelasnya.
Biodata
Nama : Tarissa Rahmadanti Nurpadila
TTL : Garut, 3 Desember 2000
Alamat : Cikajang – Kab.Garut
Lisensi : C1 Nasional
Pendidikan :
– SDN 3 Giriawas
– SMPN 1 Cikajang
– SMAN 4 Garut
– PJKR FPOK – UPI Bandung
Terjun di dunia wasit dimulai :
– Tahun 2017 *Kursus wasit C3.*
– Tahun 2018 *Kursus wasit futsal Level 3*
– Tahun 2019 *Kursus wasit C2*
sampai di tahun 2023 alhamdulillah bisa mengikuti *Kursus Wasit C1 Nasional*.
Pengalaman memimpin pertandingan dimulai pada tahun 2018 di tingkat lokal Garut, berikutnya dipercaya untuk memimpin pertandingan besar
– Piala Soeratin Jawa Barat
– Liga Santri Jawa Barat
– Kejurda U14 Jawa Barat
– Piala Menpora U17 Putri Nasional
– Gala Siswa Indonesia
– Piala Pertiwi Nasional
– Liga 1 Putri
Hingga memimpin pertandingan tertinggi Liga 1 Putri yang dihuni klub-klub besar seperti Persib Bandung, Persija, PSIS, dan lain lain. (Asep Soe).