Tantangan Masyarakat di Tengah Wabah Virus Corona Tahun 2020 dan Akibat Adanya PSBB Sementara

  • Whatsapp
Febrian Mulyadi Angsemin (Mahasiswa Semester V) Dok ( Pribadi)

Penulis : Febrian Mulyadi Angsemin

OPINI, KABARNUSANTARA.ID – Tahun 2020 menjadi pandemi covid 19 dan menjadi bencana nasional Indonesia, atau tahun bencana yang sangat serius dan yang dialami bersama atau sedunia. Pada tahun 2020 ini ada banyak tantangan yang dialami masyarakat setempat yakni proses pencarian nafkah seperti ekonomi sangat susah dan bahkan bekerja atau aktivitas rutinitas setiap haripun cukup susah karena takut terkena virus corona.

Bacaan Lainnya

“Suparno” menyoroti krisis yang tidak bisa dibandingkan dengan tahun 1998 maupun 2008, bahwa kedua krisis ini terjadi secara ekonomi dan tidak membatasi pergerakan masyarakat untuk tetap beraktivitas, seperti perdagangan dapat diperbolehkan. (liputan6.com).

Dengan demikian bahwa saat-saat atau dalam kondisi seperti ini bisa saja untuk melakukan atau membuka peluang dalam usaha-usaha kecil seperti menjual kue-kue di kios ataupun di pinggir jalan, menjual Es krim, atau membuka kembali toko-toko kecil untuk menjual, seperti kios, agar dapat atau memperoleh sesuatu yang diinginkan dan dapat memperoleh sesutu yang dibutuhkan setiap hari, sepeerti kebutuhan dalam rumah tangga.

Adapun ditengah bencana wabah virus corona ini segala sesuatu, seperti aktivitas rutinitas setiap hari baik petani maupun pegawe-pegawe tidak akan terlepas dari wewenang pemerintah terkait adanya virus corona ini, segala aktivitas dalam rupa bekerja sama tidak diperbolehkan, atau kerumunan tidak diperbolehkan, dan inipun seijinan pemeintah ketika masyarakat mau melakukan sesuatu seperti acara pesta dan lain-lain, dan ijinan inipun pemerintah mepertimbangkan sangat mendalam terkait bencana yang mematikan ini.

“Tanggal 16 juni 2020” pemerintah telah mengeluarkan surat secara resmi tentang pembukaan sementara lockdown ini. Dalam surat tersebut pemerintah menganjurkan dan bekerja sama dengan dinas kesehatan agrar setiap masyarakat tetap menuruti aturan yang sudah disediakan, seperti setiap orang wajib memakai masker, mencuci tangan sebelum makan atau sesudah memegang hewan, menjaga jarak kurang lebih 1-1,5m, menghindari kerumnan dari banyak orang atau aturan lainnya yang sudah disediakn dari pihak pemerintah.

Akibat terjadinya lockdown dibuka sementara. Hemat saya bahwa lockdown dibuka sementara oleh pihak pemerintah, agar dapat memudahkan masyarakat dalam proses pencarian nafkah, bukan berarti wabah virus ini sudah berakhir. Penulis mengangkat argumen ini karena satu minggu lalu (sabtu, 27 juni 2020), di Desa perak, kec. Cibal, kab. Manggarai. Propinsi. Nusa Tenggara timur (NTT) salah satu dari lima orang terkena atau terdeteksi virus corona atau positif terkena virus corona, salah satu dari lima orang ini adalah sama-sama perempuan pulang rantu dari malang menuju kampungnya bernama (Ringkas).

Diantaranya yang positif terkena virus corona adalah bernama; (Sartiana Nirma, berusia 22 tahun). Penulis bersengaja mengangkat salah satu kasus diatas agar dapat diketahui bersama, dan dalam hemat saya bahwa kerja sama antara pihak pemerintah, keamana, dan kesehatan belum terlalu serius, karena akibat dan kenyataannya sudah terjadi satu minggu lalu, seperti pada kasus diatas, bahwa masih ada orang yang dapat meloloskan diri dari tempat pengecekan sebelum berangkat menuju tempat tujuan masing-masing setipa orang, kenyataan ini sudah terjadi di kampung Ringkas kec. Cibal, kab. Manggarai, propinsi. Nusa Tenggara Timur (NTT), pada (sabtu, 27 juni 2020).

Dari kasus ini ada saja pertanyaan yang muncul, yakni, pertama apakah korban yang positif terkena virus corona tersebut tidak sempat pengecekan dari pihak kesehatan ataukah dia lolos untuk menyembunyikan diri agar tidak diketahui oleh banyak orang dan tidak diketahui oleh pihak yang berwenag? Kedua, apakah pihak kesehatan bersengaja untuk tidak melakukan pengecekan karena ketakutan tertularnya virus corona ini, atau disengajakan?.

dari kedua pertanyaan ini masih terus di bahas tanpa berakhir oleh masyarakat terkait kasus yang sudah terjadi dan tak terduga, karena berpikir bahawa kampung yang terkena kasus tersebut merupakan kampung yang sangat sensitif dengan adanya covid-19 ini, secara tak terduga bahwa kampung Ringkas ini merupakan salah satu dari kasus adanya positif corona virus.

Hemat penulis bahwa membuka lockdown sementara ini bukan berarti semua pihak penanggulangan bencana covid-19 akan berakhir baik pemerintah maupun pihat kesehatan untuk lepas tangan dan tidak menjaga atau tidak melakukan pengecekan terhadap orang-orang yang baru datang daari daerah lain, melainkan adanya kebijakan lockdown ini dibuka sementara agar masyarakat boleh memudahkan dalam mencari nafkah dan bebas bekerja untuk mencari makan atau salah satu membuka peluang bagi masyarakat untuk kembali normal melakukan kegiatan aktivitas biasa, dan kebijakan ini tetap memenuhi syarat dan ketentuan dari pemerintah, yakni; menjaga jarak, mencuci tangna, memakai masker, hindari dari kerumunan banyak orang.

Lockdown ini dibuka sementara bukan berarti pemerintah dan pihak keaman, dan kesehatan melepas tangan untuk orang-orang yang datang dari daerah lain tidak di cekkan, melainkan aktivitas itu tetap berlaku karena virus corona ini belum berakhir, karena setiap hari di negara indonesia ini masih terus bertambah kasus terkena corona virus.

“Raditya Jati” sebagai Pusat Data informasi dan komunikasi kebencanaan Badan Nasional Penanggulanga Bencana (BNPB) mengatakan, saat ini tantangan masyarakat indonesia dalam menghadapi bencana alam seperti covid-19 setiap hari makin bertambah atau semakin meningkat. (kompas.com).

Tanggapan masyarakat selama masa pademi covid-19, dan lockdown dibuka sementara. Setiap daerah di wilayah negara indonesia masing-masing mempunyai kebijakan yang sama seperti “Pembatasan Sosial Berskla Besar” (PSBB), contohnya di daerah DKI Jakarta menjadi wilayah perdana kebijakan ini. (kompasiana.com). meskipun bertujuan baik bagi kesehatan namun PSBB memberikan dampak bagi sejumlah lini usaha, seperti tidak ada penghasilan yang masuk dalam bekerja semenjak corona merebak di tanah air ini.

Disisi lain masyarakat saat ini memberikan anjuran kepada semua pihah untuk saling bekerja sama, dan tidak saling menyerah terhadap bencana covid-19 ini, terus berusaha dalam pekerjaan masing-masing, saling membantu satu sama lain, seperti membantu orang yang miskin atau yang tidak bisa berbuat apa-apa dan membantu orang yang tidak ada lapangan kerja, baik itu membantu dalam rupa uang, maupun membantu dalam rupa sembako.

Selain itu, pribadi saya sangat senang dengan adanya ijinan resmi dari pihak pemerintah terkait lockdown ini dibuka sementara, karena ini salah satu keberuntungan besar bagi masayarakat, dan tulisan ini juga pentingnya bagi saya untuk menganjurkan kepada masyarakat atau kepada orag-orang yang mempunyai potensi atau punya kelebihan tertentu untuk tetap mempertahan dan mengembangakan, agar kemampuan tersebut dapat mencapai pahala dan menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan dan perlu memanfaatkan selama masa pademi ini.

Pos terkait