SOR Kherkof Kembali Ditutup Akibat Angka Positif Corona Terus Bertambah.

  • Whatsapp

Pintu Gerbang SOR Merdeka Kerkof Tampak tertutup dan tak ada aktifitas massa yang berolahraga.

KABARNUSANTARA.ID- Sarana Olah Raga (SOR) Merdeka Kerkhof di Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang biasanya ramai pengunjung, terlebih pada akhir pekan, Sabtu dan Ahad, kini praktis tak ada pengunjung sama sekali.

Bacaan Lainnya

Tidak adanya pengunjung yang  biasa memanfaatkan SOR Kerkhof untuk berolahraga, atau sekedar jalan-jalan dan rekreasi, lantaran Kerkhof kembali ditutup, untuk kedua kalinya di masa Pandemi Covid 19 ini.

” Penutupan ini dilakukan, menindaklanjuti Surat Edaran Bupati, tentang pelarangan perayaan tahun baru 2021, dan pencegahan kerumunan massa, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19. Ya kita tutup sesuai perintah pimpinan,” ujar kepala UPT SOR Merdeka Kerkhof, Endang Rustandi, ST, ditemui di kantornya, Ahad (27/12/2020).

Meski dengan penutupan sarana olahraga itu dirasakan berat, terkai dengan pencapaian target pendapatan asli daerah (PAD). Namun kata Endang, demi menjaga kesehatan masyarakat pengguna SOR dan pegawainya, Ia mengaku, ikhlas.

” Ditutupnya kembali Kerkhof ini, tentu berpengaruh terhadap pendapatan kami, artinya target PAD sebesar 85 persen  tidak akan terkejar. Jangankan 85 persen, kalau situasi seperti ini 70 persen pun sulit untuk bisa tercapai. Tapi biarlah demi kesehatan, semoga masa Pandemi ini segera berlalu,” ucapnya.

Selain target PAD tahun ini tidak akan tercapai, yang besarannya sekitar Rp. 385 juta, lanjut pria yang akrab disapa Endang Ilen itu, Ia juga mengaku khawatir akan nasib anak buahnya yang masih berstatus tenaga kerja kontrak (TKK), atau tenaga kerja sukarela (TKS) yang mengandalkan pendapatannya dari pekerjaan sebagai petugas Kerkhof.

” Ditutupnya Kerkhof ini berarti tidak ada pendapatan bagi para TKK, dan TKS, kasihan mereka. Meskipun keadaannya begini, tapi Alhamdulillah mereka masih tetap bekerja untuk merawat Kerkhof biar tetap bersih dan indah,” katanya.

Ditutupnya sarana olahraga dan rekreasi Kerkhof ini, banyak disesalkan  warga Garut yang biasa berolahraga, juga para pedagang di sekitar Kerkhof .

” Kenapa sarana olahraga di tutup, sementara tempat wisata yang nota bene menjadi tempat kerumunan massa tetap dibuka. Sedangkan orang datang ke Kerkhof  itu kan kebanyakan untuk berolahraga. Katanya olahraga itu penting untuk meningkatkan daya tubuh agar tidak mudah terpapar oleh Corona, tapi malah ditutup, ada apa ini,” kata Slamet (55) warga yang setiap harinya memanfaatkan kerkhof untuk jogging.

Hal ini diakui Endang Ilen, pihaknya banyak menerima teguran dari masyarakat pengunjung Kerkhof yang hendak berolahraga, dan pedaga yang biasa berjualan di dalam Kerkhof.

” Masyarakat ada yang sambil marah-marah datang ke sini untuk berolahraga, tapi Kerkofnya tutup. Ada juga pedagang yang marah, karena penutupan ini,’ imbuhnya.

Lanjutnya, penutupan kerkhof ini belum diketahui sampai kapan waktunya.” Kami ini hanya melaksanakan tugas dari Pak Kadis. Ini kan tetkait situasi penyebaran Covid 19 di Garut, entah sampai kapan waktunya. Walaupun ditutup kegiatan kami jalan terus. Diantaranya kami akan menanam rumput di lapang sepakbola, terutama bagian tengah lapangan yang rumputnya rusak,”pungkasnya.(Asep Sudrajat)

Pos terkait