GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Tarik ulur soal anggaran pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, dimata Bupati Garut, Rudy Gunawan sebenarnya hanya masalah antara KONI dengan pengurus Cabang Olahraga (Cabor).
“Sebenarnya yang berantem itu Koni dengan Cabor, jadi Koni minta Cabor realistis, dapat emas atau tidak, targetnya apa kalau pergi itu, kalau sekali kalau sudahlah, tapi Cabor urang adukeun we atuh,” jelas Rudy, Senin (2/08/2022) usai mengikuti rapat bersama Koni dan pengurus Cabor di kantor Dinas Tenaga Kerja.
Menurut Rudy, ada 41 cabor yang minta diikutkan dalam ajang Porprov mendatang dengan jumlah atlet mencapai 700 orang lebih dan membutuhkan anggaran Rp 12 miliar sebagaimana yang diajukan Koni. Pemerintah daerah sendiri, perlu melihat kemampuan keuangan daerah untuk bisa memberangkatkan semua cabor.
“Saya mengapresiasi keinginan semua cabor untuk ikut, ini lagi dihitung oleh kami, nanti kita akan putuskan,” katanya.
Menurut Rudy, anggaran yang telah diberikan Pemkab Garut sebesar Rp 2,5 miliar kepada Koni, memang tidak akan mencukupi, karenanya harus diajukan anggaran tambahan pada Perubahan APBD 2022 yang minggu ini harus sudah diajukan ke DPRD Garut.
“Ini lagi dihitung oleh kami, nanti kita akan putuskan, tinggal ke DPRD untuk KUA-PPAS-nya,” katanya.
Ajuan anggaran untuk kontingen Porprov Kabupaten Garut yang diajukan Koni sendiri, menurut Rudy ada beberapa pola penganggaran dari mulai yang nilainya terendah sebesar Rp 12 miliar, hingga anggaran terbesar sebesar Rp 24 miliar. Pemkab Garut, menurutnya belum bisa memutuskan mana anggaran yang akan dipilih.
Ketua KONI Kabupaten Garut, Abdusy Syakur Amin yang ditemui di tempat yang sama mengungkapkan, bupati memang meminta pengajuan anggaran bisa lebih jelas dan rinci mulai dari kebutuhan anggaran tiap cabang olahraga hingga potensi peraihan medalinya.
“Bupati minta yang kasat mata, berapa dana yang dibutuhkan, untuk cabor dan berapa potensi peraihan medalinya, sehingga bupati dapat evaluasi banyak hal,” katanya.
Syakur mengakui, KONI Garut mengajukan beberapa opsi anggaran yang bisa dipilih oleh Pemkab Garut mulai dari anggaran yang dihitung berdasarkan kategori cabor peraih medali emas saja, hingga semua cabor dikirim untuk mengikuti Porprov.
“Kita ngitungnya tidak per cabor, kita kategori, kategori peraih medali, hingga semua dikirim, bupati maunya per cabor, kita akan ikuti (arahan) bupati agar (bupati) ada gambaran,” katanya.
Ajuan anggaran yang akan dibuat, menurut Syakur nantinya bisa menggambarkan kepada bupati besaran biaya tiap cabor yang berbeda-beda. Selain besaran anggaran yang beda, anggaran juga disesuaikan dengan potensi cabor dalam raihan medali. Sehingga, bupati akan mudah mengevaluasinya.
“Angka sekian, dengan biaya sekian dengan peluang ini, ini akan memudahkan (evaluasi) bupati,” katanya. (*)