Soal Anggaran Porprov, Bupati Garut Buka Peluang Donasi

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Tarik ulur pembiayaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar untuk kontingen Kabupaten Garut dan juga pembiayaan tuan rumah bagi 9 cabang olahraga yang akan dilaksanakan di Garut, sampai saat ini belum tuntas.

Pemkab Garut belum memutuskan berapa besar anggaran yang akan dikucurkan untuk membiayai kontingen Porprov dan pembiayaan tuan rumah 9 cabor.

Bacaan Lainnya

Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui, Pemkab Garut memiliki keterbatasan anggaran untuk membiayai kontingen Porprov jika semua Cabor harus diberangkatkan. Begitupun dengan pembiayaan untuk tuan rumah dimana masih ada cabor yang anggarannya dinilai terlalu besar yaitu cabor selam yang mencapai Rp 1,2 miliar.

Karenanya, Rudy melihat bisa saja pembiayaan untuk kontingen Porprov Kabupaten Garut dibiayai dari donasi atau fund rising selain dibiayai oleh APBD Garut. “Fund rising itu boleh, dari sponsor,” katanya, Senin (1/08/2022).

Rudy sendiri berharap, cabor-cabor yang ada di Garut bisa ikut bertanggungjawab dengan bergotong royong. Pemkab Garut, bisa saja menyediakan penginapan bagi para atlet sampai selesai.

“Saya ingin cabor-cabor itu bertanggungjawab, gotong royong, tidak usah ada apa-apa, kita sediakan untuk hotelnya, mudah0mudahan menang terus sampai selesai,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Dian Hasanuddin mengakui, opsi pembiayaan lewat donasi dari masyarakat bisa saja diambil untuk membiayai kontingen Porprov Kabupaten Garut. Namun, opsi ini harus diikuti dengan transparansi anggaran.

“Berapa anggaran yang diperlukan, berapa yang ditanggung oleh Pemkab Garut, sisanya dari donasi, tapi harus transparan,” katanya.

Dian melihat, sampai saat ini saja belum ada kejelasan soal anggaran untuk kontingen karena memang basis penghitungan anggaran yang digunakan Koni, tidak berdasarkan pada ajuan dari kebutuhan tiap-tiap cabor.

“Sejak awal harusnya tiap pengurus cabor diminta berapa kebutuhan mereka untuk porprov, kemudian di akumulasi, jadi jelas besaran anggaran yang dibutuhkan berapa,” katanya.

Menurut Dian, Porprov kali ini berbeda dengan Porprov sebelumnya, untuk cabang balap sepeda saja, lokasi lomba ada di dua kabupaten di Jawa Barat. Hal ini menurutnya membuat biaya yang dibutuhkan atlet lebih besar. (*)

Pos terkait