GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Pendidikan karakter adalah proses untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur pada diri peserta didik. Tujuannya agar peserta didik memiliki watak dan prinsip yang kuat, sehingga mampu menghadapi tantangan kehidupan.
Maka setiap lembaga pendidikan berupaya menerapkan pendidikan karakter agar peserta didiknya memiliki kecerdasan spiritual dan akhlak yang baik, disamping kecerdasan intelektual.
SMP Negeri 1 Garut Jawa Barat adalah salah satu sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter kepada peserta didiknya.
” Sebelum proses pembelajaran, karakter dulu, sikap dulu yang dibentuk. Karena buat apa anak pintar, kalau sikap prilakunya jelek. Jadi kami mengutamakan pendidikan karakter dulu gitu,” ungkap Kepala SMPN 1, R Yusup Satria Gautama, Kamis (30/01/2025).
Salah satu pendidikan karakter yang diterapkan sekolah yang menjadi favorit di Garut itu adalah disiplin sholat berjamaah. Sholat yang diajarkan berjamaah diantaranya sholat sunat duha dan Dzuhur.
Untuk pelaksanaan sholat Dzuhur berjamaah, murid sudah mempersiapkan alat sholat yang dibawa masing masing dari rumahnya, dan mengambil air wudhu 30 menit sebelum waktu sholat.
” Kepada siswa, siswi yang non muslim kita juga memberikan kesempatan beribadah di tempat peribadatan yang mereka anut . Kepada mereka tidak ada pemaksaan, tapi diwajibkan supaya mereka taat beribadah. Karena tujuannya juga untuk taat beribadah,” tuturnya.
Diakuinya, ada segelintir anak didiknya yang berprilaku agak nyeleneh dan butuh proses untuk meluruskannya, agar memiliki karakter yang sama dengan kebanyakan peserta didik yang ada.
” Memang ada satu, dua orang anak yang agak cari perhatian, tapi kan walaupun sedikit juga mengganggu kepada yang banyak. Nah bagaimana yang sedikit ini bisa sama dengan yang banyak, tentu butuh proses. Kami sebagai pendidik tidak boleh menyerah begitu saja agar anak anak yang sedikit ini bisa sama dengan yang lain,” katanya.
Ia berharap, orang tua murid bisa memberikan dukungan untuk berjalannya proses pendidikan karakter yang dilaksanakan pihak sekolah, sebab semua itu dimaksudkan untuk kebaikan siswa itu sendiri. (Asep Soe).