GARUT, KABARNUSANTARA. ID- Anggota DPRRI dari Fraksi PDI Perjuangan asal Garut, Rieke Diah Pitaloka luncurkan aplikasi Desa Presisi sebagi uji coba di Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut.
“Alhamdulillah tadi sudah dipresentasikan, Alhamdulillah di situ ada 238 parameter, dan setiap desa akan memiliki 5 jenis peta. Yakni peta or to foto, peta administrasi, peta infrastruktur, peta topografi, serta peta penggunaan lahan,” paparnya, di Pendopo Kabupaten Garut, Selasa (14/01/2025).
Menurut artis pemeran Oneng di sinetron Bajai Bajuri itu, dalam peta tersebut berisi 238 parameter dengan titik ordinat untuk mengetahui misalnya, apakah infrastrukturnya baik atau tidak di desa tersebut, dengan 5 bidang Kesra yang diamanatkan konstitusi meliputi terpenuhinya kebutuhan masyarakat yakni sandang pangan dan papan, pendidikan dan kebudayaan, pekerjaan, kesehatan dan jaminan sosial dan yang lainnya.
” Singkat kata, kami menyadari bahwa tidak mungkin lagi kebijakan pembangunan dan pemerintahan berjalan tanpa basis data yang akurat. Nah karena Garut ini kampung halaman saya, maja bersama rekan rekan kumaha carana agar Garut ini maju, atuh beresan heula datana (beresin dulu datanya).
Menurut Rieke, supaya aplikasi Data Presisi ini berjalan efektif, maka harus dibuatkan Perda sebagai tindak lanjut dari Pemda Garut. Untuk itu, pihaknya berkomunikasi dengan para anggota DPRD Garut, dengan dukungan Pj Bupati Barnas Ajidin.
Ia juga berharap dukungan penuh dari Bupati dan Wakil Bupati Garut terpilih, serta DPRD untuk memperjuangkan lahirnya Perda Kabupaten Garut tentang sistem pemerintahan daerah berbasis data desa dan kelurahan presisi.
” Itulah yang sedang kita perjuangkan, karena kalau tidak ada Perda, hari ini dijalankan dua bulan kemudian belum tentu,” katanya.
Dikatakannya, kelebihan Data Desa Presisi ini bukan sekedar aplikasi, melainkan isinya ada peta, ada data hasil sensus keluar data analisis, data gambar dan sebagainya. Yang pendataannya tidak hanya melibatkan aparat desa, tapi juga masyarakat
” Sensusnya setiap dusun, stiap RT itu melibatkan 3 sampai 5 pemuda desa. Jadi kita juga membangun kesadaran warga bahwa kondisi ril tetangganya seperti apa, kondisi desanya seperti apa? Apa yang bisa dilakukan dalam musrenbang desa misalnya, dari mulai pendataannya warga sudah dilibatkan, ” imbuhnya.
Pj Bupati Garut, Barnas Ajidin yang menerima kehadiran Rieke dan rombongan di gedung Pamengkang Pendopo Kabupaten Garut, mengatakan, kehadiran artis sekaligus politisi asal Garut tersebut, membawa kado untuk Garut berupa aplikasi Data Desa yang sangat berguna.
” Data itu bisa menggali segala hal dari semua aspek. Kalau mau lihat data rumah rusak ada, kalau mau melihat sekola sebelah mana juga ada, semua ada. Jadi dengan teknologi tentu kita makin pintar, dan dengan data yang disajikan, kita juga lebih cermat terhadap bantuan bantuan yang akan disalurkan. Karena dengan data itu kita bisa dipertanggungjawabkan, ” kata Barnas.
Barnas juga sepakat harus ada Perda mengenai aplikasi tersebut untuk penerapannya dan perlu ada kajian mengenai Data Desa/ kelurahan tersebut dengan segera.
Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, mengatakan, sesuai dengan arahan dari PJ Bupati Garut pihaknya bersama PLT Sekwan akan memberikan dukungan dari sisi legislasi.
Ia akan mendorong pembentukan program pembentukan perda (Propemperda) Raperda Desa Presisi.
“Tadi atas arahan bapak PJ Bupati juga PLT Sekwan bapak Dudung, insyaa Allah dipercepat pergeseran anggaran untuk Raperda data Desa Presisi akan masuk dalam Propemperda. Tahun ini jadi kita ada 14 Raperda, secepatnya PLT Sekwan pengusulan anggaran. Jadi tahun ini kita bisa membuat naskah akademik dan langsung di perubahan nanti pembentukan Perda data presisi desa,” paparnya.
Dikatakan Yudha, fraksi PDIP akan mendorong agar Raperda Desa Presisi ini masuk dalam Propemperda, sehingga dari asalnya 13 Raperda menjadi 14 Raperda. (Asep Soe).