Rencana Menteri Teten Akan Perkuat Koperasi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia

Menkop Teten Masduki. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

JAKARTA, KABARNUSNATARA.ID – Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), berencana akan memperkuat koperasi pangan agar bisa tumbuh kekuatan ekonomi baru. Hal tersebut untuk menindaklanjuti prediksi Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa dunia akan menghadapi krisis pangan.

“Pak Presiden kan ingin ke depan koperasi pangan harus diperkuat,” jelas Teten, Minggu (5/7/20)

Bacaan Lainnya
banner 300600

Menurut ia perkuatan koperasi pangan sebagai bagian dari instruktur ketahanan pangan nasional, untuk itu, pihaknya berharap koperasi simpan pinjam (KSP) dapat ikut andil dalam mensejahterakan anggotanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan prioritas di sektor pangan.

“Saya katakan seperti KSP harus punya komitmen untuk membesarkan anggotanya umkmnya yang disektor pangan,” paparnya.

Selain itu MenKopUKM menjelaskan, pihaknya telah diingatkan oleh FAO terhadap ancaman krisis pangan dunia, untuk itu, dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan lahan dan tanah Indonesia yang subur dengan menanam tanaman pangan.

“Ke depan krisis pangan. Dalam jangka pendek, sudah diingatkan oleh FAO, bahwa dunia akan hadapi krisis pangan. Harus dimanfaatkan setiap jengkal tanah kita harus dimanfaatkan tanaman pangan,” tambahnya.

Indonesia dalam jangka panjang, kata Teten, harus menyiapkan koperasi pangan yang kuat, melalui pembiayaan yang lebih murah dan ramah serta persyaratan yang tidak berbelit-belit.

“Kita siapkan koperasi pangan yang kuat, sistem pembiayaan yang lebih murah, lebih ramahlah koperasi pangan dan jangan berbelit belit,” jelasnya.

Teten juga menyebut sektor pangan yang bisa dikembangkan oleh koperasi adalah yang memiliki keunggulan dan Indonesia masih mengimpor, misalnya jagung dan padi, kedua komoditas ini dinilai belum dimaksimalkan, dikarenakan masih diimpor.

“Pangan itu apa, misalnya yang unggul, padi dan jagung yang masih impor,” tegas Teten.

Tak hanya itu menurutnya, koperasi juga harus menyentuh sektor kelautan, dimana Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah, Disini Teten mencontohkan garam, rumput laut dan semua jenis ikan, berpotensi dikembangkan karena nilai ekspor yang terus tumbuh.

“Garam kita masih impor. Kita perlu juga masuk ke sektor kelautan. Kita unggul disitu. Mulai rumput laut hingga jenis ikan. Saya lihat ekpor ikan masih tinggi.kita harus perkuat disektor itu,” tutupnya.

Reporter : Mimbar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan