GARUT,KABARNUSANTARA ID- PT. Pratama Abadi Industri bersepakat dengan Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) untuk menitipkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) dari 9600 karyawan pabrik sepatu di kawasan Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat itu.
Menurut Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Garut, Cecep Rukmana, Kesepakatan PT Pratama Abadi Industri dengan lembaganya itu sebagai tindak lanjut dari kunjungan BAZNAS sebelum ke pabrik PT Pratama Abadi Industri.
” Seminggu yang lalu, kami dari BAZNAS Kabupaten Garut mengadakan sosialisasi dan edukasi, sekaligus penyerahan SK UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di PT Pratama Abadi Industri di Limbangan. Pada kesempatan itu, kami bersepakat untuk pengumpulan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) dari karyawan PT Pratama Abadi Industri. Alhamdulillah, kami diterima dengan baik, dan sosialisasi tersebut disambut dengan hangat,”tuturnya, saat menerima kunjungan dari pihak pabrik sepatu itu di kantor BAZNAS, Senin (14/10/2024).
Ia menjelaskan, tujuan dari kerjasama tersebut, adalah untuk kepentingan umat, khususnya mustahik di Kampung Limbangan. “Ketika kami mengumpulkan dana ZIS, kami siap mendistribusikannya kepada yang berhak, terutama masyarakat di sekitar Limbangan,” tambah Cecep.
Cecep juga mengungkapkan, bahwa kerjasama dengan pihak perusahaan swasta ini merupakan terobosan pertama BAZNAS Kabupaten Garut. Ia berharap bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Kabupaten Garut.
Ditambahkan Cecep, PT Pratama Abadi Industri mendukung program ini, mengingat imbauan dari Bupati Garut Nomor 145/300 Tahun 2019 yang mengajak perusahaan-perusahaan untuk menunaikan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh di Kabupaten Garut.
“Secara teknis, bagi karyawan yang sudah mencapai nishab, mereka bisa menunaikan zakatnya. Sedangkan untuk seluruh karyawan, kami mengusulkan pengumpulan infaq sebesar Rp2.000 per orang, yang juga harus berdasarkan kesepakatan melalui surat pernyataan,” jelas Cecep.
Sementara itu, General Manager PT Pratama Abadi Industri, Ceng Ahmad Nasir, menyampaikan bahwa jumlah karyawan perusahaan saat ini mencapai 9.600 orang, 90%-nya adalah warga Garut yang tersebar di berbagai kecamatan.
.
“Ini sebenarnya program yang kami percayakan kepada BAZNAS, sebagai bentuk kontribusi sosial kepada masyarakat. Kami percaya BAZNAS adalah lembaga pemerintah yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat, terutama di Garut yang rawan bencana dan juga memiliki tingkat kemiskinan ekstrem,” kata Ahmad Nasir.
Nasir juga menyebutkan, perushaannya memiliki berbagai program sosial, seperti kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk 140 ustaz di lingkungan sekitar pabrik, termasuk di Limbangan, Selaawi, dan Cibatu.
“Saat ini, ada tiga ustaz yang sudah meninggal dunia, dan Alhamdulillah, melalui program ini, mereka bisa mendapatkan bantuan dari BPJS,” tambahnya.
Terkait dengan program infaq ini, Nasir menilai bahwa respon dari karyawan sangat positif.
“Alhamdulillah, hampir 50% karyawan siap menyalurkan infaq melalui pemotongan payroll setiap bulan. Nantinya, jika ada kegiatan sosial, BAZNAS yang akan menyalurkan dana tersebut agar transparansi dan akuntabilitas publik terjaga,” katanya
Ahmad Nasir, mengatakan, untuk pengumpulan infaq atau shodaqoh dari ribuan karyawannya itu, akan dilakukan setiap bulan dan langsung diserahkan ke BAZNAS melalui UPZ di kantornya. (Asep Soe).