Prabowo Diminta Merancang Pertahanan Negara Sebelum Mengajukan Pembelian Alutsista TNI

  • Whatsapp

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Al Araf Ketua Centra Initiative dan Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, mencurigai rencana pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) sebesar Rp 1,75 kuadriliun untuk agenda Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Hal itu juga terlihat kata Al-Araf lantaran Prabowo adalah ketua Umum Partai Gerindra dan memiliki kontestasi disurvei yang cukup populer untuk 2024.

Bacaan Lainnya

“Posisi Menteri Pertahanan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan punya potensi berbagai survei, serta apa memang realitas semua itu kecurigaan apakah kemudian kontestasi 2024, kecurigaan ini wajar-wajar saja,” ujarnya dalam diskusi virtual ‘Polemik Anggaran Alutsista’, Sabtu (5/6/21).

Selain itu kecurigaan tersebut yaitu pertama Kementerian pertahanan hingga saat ini belum membuat device white paper atau buku putih pertahanan negara, kemudian tidak dijelaskan postur pertahanan, tiba-tiba minta anggaran.

“Terutama dalam rancang pertahanan tersebut harusnya pemerintah membuat lima strategis produk pertahanan. Baru kemudian kita bisa lebih tentang alokasi anggaran,” jelas dia.

Dia juga menyebut, proses pengajuan anggaran alutsista yang tidak cukup baik. Dalam kontestasi politik, dia menilai sektor pertahanan adalah ladang basah dalam konteks keuangan.

“Sering kali sering kali berlindung dalih rahasia negara. Karena asumsi mendasar tadi, tiba-tiba wajar,” ungkapnya.

Bahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeberkan hasil Rapat kerja bersama Komisi I DPR yang berlangsung hampir tujuh jam. Rapat digelar tertutup karena menyangkut keamanan dan pertahanan negara.

Prabowo juga mengaku dalam rapat tersebut dan diminta menjelaskan rencana induk pertahanan Indonesia. Termasuk anggaran ribuan triliun pengadaan Alutsista.

“Saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu, ya kita sering bahas, banyak pertanyaan. Ya ada juga isu-isu di luar dan sebagainya saya jelasnya satu persatu,” kata Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/6).

Prabowo menyatakan, kondisi alutsista Indonesia sangat tua dan mendesak untuk segera diperbaharui. “Alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap menghadapi dinamika lingkungan startegis yang berkembang dengan sangat pesat,” tegasnya.

Walaupun begitu pengadaan dan rencana pembiayaan lewat pinjaman luar negeri menurutnya masih dibahas dan belum final. “Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas,” pungkasnya.

Pos terkait