KABARNUSANTARA.ID – Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) telah mengeluarkan peringatan akan terjadinya hujan lebat di sejumlah daerah di Indonesia. Ditegaskan, hujan lebat dapat berdampak pada banjir, bahkan banjir bandang di wilayah tertentu.
Dari data terbaru yang dirilis BMKG pada Kamis, 11 Februari 2021, setidaknya tiga provinsi di Pulau Jawa berstatus siaga akan hujan lebat yang dapat berpotensi banjir tersebut.
“(Peringatan) ini berlaku 12 Februari 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 13 Februari 2021 pukul 07.00 WIB,” kata Kepala Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021),yang dilansir dari Kompas.com.
Berikut wilayah yang diprediksi hujan lebat yang berpotensi banjir atau banjir bandang:
- Jawa Tengah (Siaga)
- DI Yogyakarta (Siaga)
- Jawa Timur (Siaga)
- Jambi (Waspada)
- Bengkulu (Waspada)
- Sumatera Selatan (Waspada)
- Lampung (Waspada)
- Banten (Waspada)
- DKI Jakarta (Waspada)
- Jawa Barat (Waspada)
- Bali (Waspada)
- Nusa Tenggara Barat (Waspada)
- Kalimantan Timur (Waspada)
- Sulawesi Utara (Waspada)
- Sulawesi Barat (Waspada)
- Sulawesi Tengah (Waspada)
- Sulawesi Selatan (Waspada)
- Papua Barat (Waspada)
- Papua (Waspada)
Puncak musim hujan Taufan menambahkan, detail informasi prakiraan berbasis dampak BMKG tersebut dapat diakses melalui link https://signature. bmkg.go.id.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menuturkan, puncak musim hujan di Indonesia akan terjadi pada Januari-Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. “Ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia,” tutur Guswanto.
Hal tersebut memengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia. Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Potensi pertumbuhan awan Sementara itu, potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 presentase (OCNL Occasional) untuk periode 8–14 Februari 2021 berpotensi di wilayah sebagai berikut:
- Bengkulu
- Lampung
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Sebagian Papua Barat
- Sebagian Papua
- Perairan barat Bengkulu
- Laut Jawa
- Samudera Hindia selatan Jawa
- Selat Makasar
- Laut Banda
- Laut Arafuru Petir
Menyikapi hal ini, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Sementara informasi terkini dari BMKG dapat diakses melalui situs resmi https://www.bmkg.go.id/, media sosial resmi @infoBMKG, aplikasi iOS dan android “Info BMKG”, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.