Pemkab Garut Evaluasi Penanganan Covid 19 Pasca Turun ke Level 3

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, sat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama dengan para Camat dan Kepala Puskesmas di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diselenggarakan secara virtual, di Gedung Command Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (10/8/21).

Dalam kesempatan tersebut Wabup Garut menyampaikan bahwa Kabupaten Garut dalam perpanjangan masa PPKM ini turun ke Level 3.

Bacaan Lainnya

Berkaitan dengan hal itu, ia juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Garut, serta unsur Forkopimda Garut yang terus berupaya sehingga Garut turun ke Level 3.

Bahkan ia juga mengungkapkan pihaknya akan terus berupaya agar Garut bisa terus mempertahankan level dan bisa turun ke level 2 ataupun 1.

“Tentu ini adalah upaya yang harus terus kita pertahankan dan bahkan bagaimana kita turun lagi jadi level 2 maupun level 1,” ujar Wabup Garut daat diwawancarai oleh awak media seusai Rakor.

Walaupun kondisinya turun level, lanjut dr. Helmi, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, mengevaluasi beberaoa hal, salah satunya mengenai Isoman (isolasi mandiri).

“Di masyarakat kita, yang saya harapkan pada bulan Agustus ini tidak ada isoman semua isoter (isolasi terpadu) tapi ternyata sekarang (masih) banyak yang isoman. Ya ini tentu perlu perjuangan kenapa? karena yang melakukan isoman hasil evaluasi ternyata tempatnya banyak yang tidak memenuhi syarat sehingga masih bisa menularkan kepada masyarakat yang sehat,” jelasnya.

Ia menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan beberapa lokasi Isoter yang disiapkan oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Garut, seperti Isoter tingkat desa, Rusun Gandasari, dan Islamic Centre.

Selain berkenaan dengan lokasi isolasi pasien Covid-19, hal yang menjadi evaluasi Pemkab Garut adalah terkait dengan vaksinasi. Wabup Garut menilai saat ini vaksinasi di daerah atau tingkat desa masih rendah karena masih adanya rasa takut untuk melakulan vaksinasi.

“Kemudian juga yang barusan evaluasi (adalah terkait) vaksinasi, kalau vaksinasi di tingkat kota Alhamdulillah antusiasme sangat tinggi, tapi di tingkat desa, tingkat daerah, di pinggiran itu masih banyak yang ketakutan. Saya minta tadi untuk meningkatkan bagaimana caranya agar vaksin ini bisa disuntikkan dan tentu ini perlu adanya peningkatan gerakan penyadaran kepada masyarakat agar mau dilakukan vaksin,” ungkap Wabup Garut.

Terakhir, yang dievaluasi oleh tim Satgas Covid-19 Garut, imbuh Wabup Garut, adalah berkaitan dengan _tracing_. Dimana saat ini proses _tracing_ masih diangka 1 banding 5, masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan target, yaitu di angka 1 banding 15 orang.

“Ini harus ada peningkatan upaya-upaya agar tracing ini (targetnya) bisa dikejar, sehingga kita bisa pisahkan, sehingga tidak ada lagi penularan.” tandasnya.

Kabupaten Garut sendiri masuk Level 3 pada masa perpanjangan PPKM ini bersama dengan 13 kabupaten/kota lain di Jawa Barat, dan penetapan level ini sendiri tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, dan 2 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.

Pos terkait