Garut, KABARNUSANTARA.ID.-
Para pengusaha jasa konstruksi di Garut menyatakan sepakat mendukung Paslon 02, Syakur Amin-Putri Karlina pada Pilkada 2024. Mereka bertekat untuk bersama Syakur-Putri, membawa Garut ke arah yang lebih baik.
Dukungan tersebut secara resmi dideklarasikan, di Kafe Bumi Upi, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, malam tadi, Selasa, (29/10/24).
Menurut Pepen Supendi, Ketua Forum Asosiasi Pengusaha Konstruksi, pihaknya mendukung Syakur-Putri di Pilkada Garut 2024 ini karena dinilai memiliki integritas.
“Kami kenal baik dengan Calon Wakil Bupati 01, yang juga berasal dari kalangan pengusaha konstruksi. Kenapa kami tidak dukung beliau, silakan rekan wartawan bisa jawab sendiri,” tegas Pepen.
Pepen menyebutkan, komunitas ini, beranggotakan 600 orang pengusaha. Mereka tergabung dari berbagai organisasi, mulai dari Aspeknas, Porkopindo, Gapeknas, BPKIN, Askindo, Gapeksi, Pertanas, Gapensi hingga P3IN.
Di hadapan Putri Karlina yang hadir saat acara, para pengusaha juga menyampaikan harapannya. Mereka ingin agar Syakur-Putri jika terpilih nanti, Pemkab Garut bisa memberantas praktik praktik mafia di dunia usaha jasa kontruksi.
“Kami harus menyetorkan uang dulu sebelum mendapatkan pekerjaan. Jumlahnya berkisar antara 10-15 persen dari total pagu anggaran. Ke depan, ini jangan ada lagi” ungkap Pepen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional, Andri Barnas menambahkan, selama ini menurutnya pemerintah daerah dinilai jarang melibatkan pengusaha lokal dalam pembangunan.
“Yang jelas, kami ingin ada perubahan,” ungkap Andri.
Menanggapi dukungan sekaligus aspirasi dari para pengusaha, Putri Karlina sendiri berkomitmen untuk menghilangkan kebiasaan, yang selama ini dianggap negatif.
Sebab, menurut Putri, dirinya dengan Syakur Amin tidak memiliki niatan untuk menguasai proyek di Pemkab Garut, tetapi murni hanya ingin memajukan Garut dengan gagasan yang mereka miliki.
“Bagi saya, usaha yang saya miliki saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan,” ungkap Putri Karlina.
Putri hanya meminta, agar para pengusaha konstruksi bisa menjamin kualitas pekerjaannya. Sehingga, alokasi anggaran bisa digunakan efektif tanpa banyak mengeluarkan biaya perbaikan.
“Program pembangunan kita, akan lebih memprioritaskan interkonektivitas. Baik antar desa, maupun kecamatan. Pembangunan di desa harus jadi garda terdepan,” pungkasnya. (Slamet Timur