GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Wilayah Kabupaten Garut tak terlepas dari Rawan bencana seperti longsor dan Banjir. Salah satunya adalah di Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota yang menjadi daerah langganan banjir.
Mirisnya adalah selama 10 tahun kepemimpinan Rudy-Helmi hal ini tak bisa terselesaikan. Hal ini menjadi salah satu aduan warga Ciwalen saat kedatangan Calon Wakil Bupati Putri Karlina nomer urut 02.
Hal ini disampaikan oleh Asep salah satu warga kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota, bahwa selama 10 tahun atau dua periode kepemimpinan Rudy-Helmi salah satu masalah rawan banjir tak bisa terselesaikan sehingga warga berharap dengan datangnya Cawabup Putri Karlina bisa membawa ke arah perubahan terutama untuk menyelesaikan masalah banjir.
“Salah satu keluhan dari warga disini adalah banjir, karena ketika banjir ketinggian air mencapai satu setengah meter atau setinggi dada orang dewasa. Akan tetapi selama 10 tahun kemari masalah banjir ini tak bisa terselesaikan,” ujarnya, Senin (18/11/2024) saat menyampaikan salah satu permasalahan yang ada di Ciwalen kepada Putri Karlina.
Sementara itu, menurut Putri Karlina usai mendatangi lokasi yang menjadi rawan banjir bahkan, dirinya merasa sedih karena 10 tahun memimpin tak ada kerja nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Dari permasalahan banjir saya dan Pa Syakur tidak memberikan janji, akan tetapi tentunya siap melakukan upaya penyelesaian banjir menjadi prioritas utama ketika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati bersama Pa Syakur. Apalagi ini masuk dalam wilayah perkotaan, sehingga kita akan fokus pada permasalahan-permasalahan yang terpenting dulu seperti banjir,” jelasnya yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah oleh ratusan warga yang hadir.
Putri juga menegaskan bahwa Pasangan Santri (Syakur-Putri) tidak menawarkan kartu-kartu cukup dengan KTP saja maka masyarakat bisa mengakses kesehatan seperti BPJS atau ketika berobat ke Puskesmas.
Menurut Abah Towi salah satu aktivis lingkungan, berdasarkan SK hunian kumuh hampir 80 persen wilayah perkotaan masuk didalamnya dan memerlukan campur tangan pemerintah untuk mengatasai persoalan tersebut.
“Menurut saya kehadiran Putri Karlina secara langsung menemui warga sebagai hal yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama di wilayah rawan bencana,” ujarnya. (*)