Kisah Mereka yang Lahir Setiap Tahun Kabisat

KABARNUSANTARA.ID – Bulan Februari tahun ini menjadi spesial. Bagaimana tidak, tahun ini bulan Februari sampai tanggal 29 alias masuk tahun kabisat loh guys.

Sebuah tahun disebut kabisat karena tahun tersebut tidak memiliki 365 hari, melainkan 366 hari. Hal ini disebabkan periode satu putaran Bumi mengelilingi Matahari, terjadi selama 365 hari 5 jam 48 menit 45,18 detik.

Nah ada momen unik nih guys buat kamu yang lahir di tahun kabisat. Karena harus ulang tahun setiap empat tahun sekali. Gimana ya rasanya?

Manis dan Spesial

Atikah misalnya. Ia merasa istimewa karena lahir pada 29 Februari 1988, karena ia yakin bahwa keunikan 29 Februari mudah untuk diingat.

“Merasa istimewa karena pasti orang akan ingat, karena tidak biasa,” kata Atikah dilansir dari kumparan.com .

Meski istimewa, keunikan yang ia miliki kadang membuat jengkel, terutama ketika Atika masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia pernah diledek karena lahir di tanggal yang tak selalu ada di kalender.

Nah Atikah sendiri punya cara khusus nih guys untuk menghindari ledekan teman-temannya itu, wanita yang bersekolah di Surabaya ini mengaku lahir pada 1 Maret.

Bukan alasan khusus memilih 1 Maret sebagai hari lahir ‘palsu’, melainkan hanya agar tetap dapat merayakan ulang tahun setiap tahunnya seperti teman-teman yang lain.

“Karena ingin punya hari ulang tahun yang ada setiap tahunnya, maka saya memilih 1 Maret biar yang lain bisa mengucapkan selamat,” kata Atikah.

“Intinya, saat SD ingin punya hari lahir yang normal seperti teman-teman yang lain. Tapi ketika sudah SMP dan sudah besar, jadi ya mengaku saja sampai sekarang. Kalau saat ini sih paling hanya dibuat candaan tidak ingin mengucapkan selamat karena tidak ada tanggalnya di kalender,” lanjutnya.

Kini, Atikah mengaku merayakan ulang tahunnya setiap 29 Februari, bila memasuki tahun kabisat. Namun, setiap tahunnya ia tetap merayakan ulang tahun pada 1 Maret.

Tidak ada perayaan khusus ketika masuk 29 Februari yang dilakukan oleh Atikah, baginya ucapan selamat ulang tahun dan potong kue di hari ‘tambahan’ itu sudah cukup.

“Saya juga mengaku kepada orang lain mengenai usia saya yang sebenarnya. Banyak yang tidak menyangka sih kalau umurnya segini. Atau pengaruh tanggal ultahnya empat tahun sekali ya tampak lebih muda.” katanya.

Ada yang Sedih dan Pahit

Sementara Arinda yang lahir pada 29 Februari 1988 malah kebalikannya. Ia malah merasa sedih.

Hal ini karena ia sendiri sering bingung penghitungan usianya. “Kadang ketika masuk 29 Februari, suka berpikir ‘ya ampun baru sekarang bisa ulang tahun’. Itu sih yang buat sedih. Tapi kalau sudah lewat, biasa lagi. Pernah waktu itu nangis karena tidak ada 29 Februari, jadi tidak bisa ulang tahun,” katanya.

Meski sedih ia mengaku tetap percaya diri bila ditanya tanggal kelahiran. Bahkan dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), anak kedua dari 4 bersaudara ini tetap menggunakan tanggal lahirnya 29 Februari.

“Saya tetap berulang tahun pada 29 Februari, karena memang tanggal itu lahirnya. Makanya ketika 29 Februari, perayaannya besar-besaranlah,” katanya.

Nah, bagaimana anda yang lahir di tahun kabisat? Kalian tim yang mana? Cerita manis atau pahit?. (*)

Penulis : Ade Indra

Editor : AMK

Pos terkait

Tinggalkan Balasan