GARUT, KABARNUSANTARA.CO.ID- Narasi “Olahraga di SOR Merdeka Kerkhof Tidak Hanya Bikin Sehat Tubuh, Tapi Juga Bisa Sehat Mata”yang tertera pada baligo di Sarana Olahraga (SOR) Kerkhof Merdeka Garut, ini telah disalahartikan di Media Sosial yang di-upload salah satu akun Instagram.
Akibatnya, foto Baligo yang di upload di Medsos ini telah mendapatkan ragam tanggapan yang isinya menyudutkan Kepala UPT SOR Merdeka Kerkhhof , Endang Rustandi, atau lebih dikenal dengan nama Endang Ilen.
Karenanya Endang Ilen mengklarifikasi tulisan di baligo yang telah disalahgunakan itu, dengan menjelaskan tulisan “menyehatkan mata” itujauh dari maksud melecehkan.
“Tulisan di baligo itu tidak dimaksudkan yang lain lain, apalagi untuk pelecehan. Maksud menyehatkan mata itu kan dulu sebelum Kerkhof ini direhab terkesan kumuh dan debu pun berterbangan ke mana mana. Jadinya mengganggu kesehatan mata, sekarang setelah direhab dan ditata sedemikian kan bisa dirasakan bedanya, tidak ada debu yang mengganggu mata. Lapangan terlihat hijau meski sintetis,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (05/09/2024).
Namun demikian, ia minta maaf kepada masyarakat jika tulisan itu dianggap salah dan mengganggu kenyamanan pengguna SOR Kerkhof dan masyarakat lainnya.
” Jadi sekali lagi tulisan itu tidak dimaksudkan untuk hal yang negatif. Sayangnya yang meng-upload Baligo itu ke Medsos tidak konfirmasi ke kami. Terus terang kami dirugikan Engan pencemaran nama baik. Saya tunggu niat baik dari pihak yang telah meng-upload-nya. Jika tidak, kami akan menempuh jalur hukum dengan Undang Undang ITE,” tegasnya.
Iapun menegaskan, kata menyehatkan mata itu jangan dikonotasikan jelek.
” Kalau tulisan itu berbunyi cuci mata, bolehlah berkonotasi jelek. Tapi sekali lagi saya mohon maaf jika tulisan itu dianggap salah,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, ungkap Endang, keluarganya terganggu, bahkan anaknya yang kini masih duduk di bangku SMA begitu terpukul dengan tanggapan negatif netizen yang menyudutkan dirinya itu.
” Anak saya marah ke saya, dia malah tak mau ke sekolah,” katanya.
Dadang Juhana (47) pengguna SOR Kerkhof, menanggapi polemik tulisan di baligo tersebut sebagai hal biasa, dan baginya tulisan tersebut sesuai dengan kondisi Kerkhof saat ini, yang lebih baik dibanding dulu.
“Kerkhof sekarang lebih tertata rapi dan terlihat indah, dan yang terpenting pandangan mata dan napas kita tidak terganggu debu. Tentang tulisan itu ya jangan piktor (berpikir kotor),” katanya.(Asep Soe).