Kemenag dan MUI Lakukan Mediasi Warga dan Yayasan Diduga Penista Agama di Bandung

  • Whatsapp
Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid. ©2018 Liputan6.com/Faizal Fanani

BANDUNG, KABARNUSANTARA.ID – Perkara yang menimpa pimpinan yayasan dan anggotanya yang diduga mengajarkan aliran sesat di Bandung menjadi perhatian Kementerian Agama dan MUI. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, menyebut bahwa mereka sudah berkoordinasi untuk mengambil langkah terbaik dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi.

“Untuk menghindari terjadinya konflik, delapan pengurus yayasan telah diamankan pihak berwenang. KUA Kementerian Agama, bersama pihak kecamatan dan Polsek setempat juga telah melakukan mediasi antara warga dan jemaah yayasan untuk mengambil langkah terbaik bagi penyelesaian masalah ini,” ujar Zainut di Jakarta, Sabtu (26/6/21).

Bacaan Lainnya

Ia juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan menyerahkan masalah tersebut kepada aparat dan pihak yang berwenang. Jadi pengurus yayasan sedang diperiksa aparat, Kemenag, MUI dan tokoh masyarakat untuk diberikan pembinaan.

“Sementara pengurus yayasan diperiksa aparat, Kemenag, MUI, dan tokoh masyarakat akan memberikan pembinaan kepada jemaah yayasan tersebut. Warga diharapkan tidak melakukan hal-hal yang bersifat main hakim sendiri,” paparnya.

Dalam pertemuan tersebut mereka mengaku prihatin dengan munculnya pemahaman yang menyimpang dari pokok ajaran Islam, salah satunya terkait konsep kenabian. Islam, kata Zainut, meyakini Muhammad Saw adalah penutup para nabi dan rasul.

Zainut mengajak umat belajar agama dari para tokoh, guru, ustaz, ulama yang tepat. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pemahaman ajaran Islam yang benar, sesuai Alquran dan Sunnah Rasulullah.

“Penyuluh agama KUA kecamatan setempat sudah kami minta melakukan mitigasi dan berkoordinasi dengan MUI dan tokoh agama untuk bersama-sama melakikan pembinaan kepada eks jamaah yayasan tersebut agar mereka memperoleh pencerahan dan terhindar dari penyimpangan ajaran Islam,” jelasnya.

“Mari pelajari Islam secara baik dan benar, dari para guru, ustaz, kyai, ajeuangan, ulama yang memiliki sanad keilmuan jelas, tersambung hingga Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Pos terkait