Kematian Akibat Omicron Lebih Rendah Dibanding Delta Menurut LBP

  • Whatsapp
Luhut Binsar Panjaitan Menko Kemaritiman Indonesia

JAKARTA, KABARNUSNATARA.ID – Luhut Binsar Panjaitan yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut jika Covid-19 varian Omicron memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Tetapi kematian yang diakibatkan jauh lebih rendah daripada varian Delta.

“Meski penyebaran terjadi cepat, data-data dari negara lain menunjukkan varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta,” ungkap Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/21).

Bacaan Lainnya

Ia juga memaparkan hasil studi di Inggris yang  menunjukan jika varian Omicron memberi risiko perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah dari varian Delta. Bahkan, kasus varian Omicron di Afrika Selatan juga menunjukkan perbaikan.

“Saat ini jumlah kasus di Afrika Selatan juga sudah menunjukkan tren flattening,” ungkapnya.

Walaupun begitu Luhut meminta masyarakat tetap waspadai penyebaran varian Omicron. Pasalnya, data di negara lain menunjukkan kasus anak mengalami peningkatan karena Omicron.

“Untuk itu, saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi,” jelas Luhut.

Bahkan kasus Omicron sudah terdeteksi di 115 negara dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184.000. Sementara itu, kasus Omicron di Indonesia sebanyak 46 dimana hampir seluruhnya merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.

Dalam hal ini Luhut memastikan hingga saat ini belum terlihat adanya indikasi peningkatan kasus akibat gelombang Omicron. Dia juga menekankan bahwa tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian masih menunjukkan tanda-tanda yang cukup terkendali.

“Namun, pemerintah tetap hati-hati dan waspada. Monitoring terhadap data Covid19 dilakukan secara ketat hingga level kabupaten kota,” ujar Luhut.

Di sisi lain, Luhut memastikan saat ini belum ada indikasi Indonesia mengarah ke gelombang Omicron. Artinya, varian omicron yang ada di Indonesia masih terkendali.

“Hingga saat ini belum terlihat adanya indikasi peningkatan kasus akibat gelombang Omicron,” katanya.

“Dapat kami jelaskan juga bahwa hingga saat ini tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian masih menunjukkan tanda-tanda yang cukup terkendali,” katanya.

Hingga kini pemerintah masih menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 untuk menekan penyebaran virus corona. Adapun pengetatan kegiatan masyarakat akan dilakukan apabila kasus Covid-19 di Indonesia lebih dari 500 per hari.

“Sebagaimana saya sampaikan minggu lalu, pengetatan kegiatan masyarakat baru akan dilakukan ketika sudah melebihi threshold tertentu, dengan memperhatikan tidak hanya kasus harian, tetapi juga kasus perawatan RS dan kematian,” jelas Luhut.

Di sisi lain, pemerintah akan terus memperkuat pengawasan di pintu masuk Indonesia untuk mencegah masuknya varian Omicron. Pengetatan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri akan dilakukan untuk mencegah kebocoran di bandara maupun tempat karantina.

“Langkah antisipasi telah dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun depan,” pungkas Luhut.

Pos terkait