Kemah Aktivis Lintas Generasi, jaga Cita-Cita Reformasi Dan Keberagaman

  • Whatsapp
KEMAH AKTIVIS. Tenda bagi para aktivis yang akan hadir dalam acara kemah aktivis lintas generasi di Sundaj Campfire, Dayeuh Manggung Cilawu Garut disiapkan panitia, Jumat (17/06/2022)

GARUT – Aktivis pergerakan lintas generasi, akhir pekan ini berkumpul di tempat wisata Sundaj Campfire di area perkebunan teh Dayeuh Manggung, Cilawu Garut. Sejumlah nama aktivis pergerakan tahun 70-an hingga tahun 2000-an, dipastikan hadir diantaranya Hariman Siregar, Masinton Pasaribu, Abidin fikri, Muhammad Jumhur Hidayat, Sahganda Nainggolan, feri Juliantoro, Andrianto, Mimih Haeruman, Saef Lukman, Agustiana, Santoso, Marlin Dinamikanto, Dedi Triawan, Nissa Wargadipura, Mahmud Yunus, Zam zam Zomantara, Galih F Qurbany, Ateng Sujana, Deni Ramdhani dan beberapa aktivis Jawa Barat lainnya.

Hasanuddin, koordinator Siaga 98 yang jadi penanggungjawab Kemping Aktivis Lintas Generasi menyampaikan, kegiatan ini sengaja digelar untuk sekedar refleksi pergerakan aktivis sejak tahun 70-an, era reformasi hingga saat ini.

Bacaan Lainnya

“Hanya sekedar refleksi pergerakan, silaturahmi antar aktivis, jarang-jarang kita bisa kumpul dalam suasana yang lebih cair, kemping bersama,” Jelas Hasanuddin, Sabtu (19/06/2022).

Hasanuddin menyampaikan, para aktivis yang hadir, saat ini sudah memiliki ruang aktivitas masing-masing, mulai masuk dalam lingkaran pemerintahan, partai politik hingga penggerak berbagai organisasi. Kemah ini, menjalin kembali silaturahmi antar aktivis hingga diharapkan bisa menjaga cita-cita reformasi yang dulu diperjuangkan bersama-sama dan keberagaman bangsa ini yang terancam retak karena politik identitas.

Hasan menuturkan, Garut sengaja dijadikan tempat untuk pelaksanaan kegiatan ini karena, inisiasi acara ini juga dari para aktivis-aktivis pergerakan di Garut, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta yang intensif berkomunikasi selama masa pergolakan di era orde baru.
…..
lewat kemah aktivis lintas generasi ini cita-cita reformasi bisa terus dikawal oleh para aktivis baik yang berada di lingkaran pemerintah, partai politik dan penggerak-penggerak organisasi masyarakat.
“Salahsatu isu yang kita lawan, jabatan presiden tiga periode, sudah selesai, tidak ada lagi pembahasan soal itu, agenda-agenda lain reformasi masih harus terus diperjuangkan,” tutupnya. (*)

Pos terkait