Karyawan PT Changshin Rentan Kena Corona, Wabup Garut Usulkan Shift Malam Ditiadakan

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Dilematis pekerja pabrik di PT Changshin Reksa Jaya yang berada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat terkait social distancing terjawab sudah.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengusulkan ditiadakannya shift malam di pabrik sepatu yang berada di desa Ciburial, Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini.

Bacaan Lainnya

“Malam hari itu rentan, karena virus berkembang karena tidak adanya sinar matahari, dan suhu tubuh manusia pada malam hari sangat riskan. Memang kan malam hari itu waktunya untuk istirahat,” katanya usai mengunjungi PT Changshin Reksa Jaya, Selasa (24/3/2020).

Ia mengakui memang pelaksanaan Social Distancing ini harus dilakukan tanpa terkecuali.

“Tapi paling tidak, saya sengaja berkunjung kesini untuk memastikan bahwa di Changshin ini, Social Distancing berjalan dengan baik, mulai dari tidak boleh ada pekerja, management apapun yang datang dari Jakarta atau Kota Bandung dan sudah dilaksanakan,” ucap Helmi.

Kemudian, lanjut Helmi, melakukan penyemprotan desinfektan pun sudah dilakukan. Serta sudah ada kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Garut dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja.

“Tadi juga saya lihat belum memakai masker, dan saya meminta para pekerja ini harus menggunakannya. Kemudian jarak antara pekerja diatur lagi sehingga tidak rentan penularan,” kata Helmi.

Sebelumnya Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku dilema dengan kondisi warga Kabupaten Garut yang menjadi pekerja pabrik di PT Changshin di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Pabrik sepatu tersebut nampak sulit memberikan waktu senggang untuk mengikuti aturan tersebut. Akibatnya kumpulan orang pun selalu terlihat setiap hari.

“Makanya itu, kita juga sudah menyampaikan, dan itu harus di atur, karena susah juga,” ucap Rudy.

Dikatakan Rudy, bahwa pihak PT Changsin sudah melakukan protokol Corona, dilokasi pabrik sudah dilakukan penyemprotan desinfektan dan lain sebagainya, untuk mengantisipasi mewabahnya Corona karena penyebab dari perkumpulan banyak orang tersebut.

“Pegawai pabrik itu kita harus agak hati-hati yach, kalau mereka tidak bekerja mau bagaimana?, dilematis lah, tapi pabrik juga sudah melakukan usaha-usaha. Sekarang kan sudah mengurangi, jangan terlalu banyak mengurangi lagi, kalau dirumahkan kasihan juga, kita repot lah,” pungkasnya. (*)

Reporter : MD Sumarna
Editor : AMK

Pos terkait