Peringati HUT RI, Karang Taruna di Garut Gelar Lomba Unik. Apa itu?

Lomba agustusan di Cibatu Garut dimeriahkan dengan lomba makan krupuk yang menjadi sorotan utama dalam acara tersebut ( Dok : Agus M)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID –  Karang Taruna Rimba, Kampung Babakanloa RW 05, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, menggelar kegiatan yang relatif unik dalam memperingati HUT RI ke-74, Sabtu (17/08/2019).

Baca juga : Karnaval Malangbong 2019 Sebarkan Aura Positif dan Angkat Product Lokal

Bacaan Lainnya
banner 300600

“Pada peringatan kemerdekaan kali ini, kami ingin menghadirkan sesuatu yang tidak stereotip. Memang lombanya sama, makan kerupuk. Tapi kemasan dan aturannya kami buat beda. Setiap peserta lomba kakinya diikat, sehingga tidak bisa bergerak bebas,” ungkap Ariyanto, ketua panitia kegiatan tersebut.

Ia menambahkan, ada ‘pesan’ yang ingin panitia sampaikan di balik kemasan tersebut. “Kaki yang diikat saat makan kerupuk itu, melambangkan betapa beratnya penderitaan bangsa kita dulu, saat masih berada dalam cengkraman penjajahan. Untuk sekedar dapat bergerak mencari makan saja, dulu itu ‘kan susah. Tidak sebebas sekarang,” jelasnya.

Baca juga : Berikut Fakta Tersebarnya Video Syur Vina Garut

Tak pelak, lomba ini memberikan hiburan segar bagi warga. Ratusan orang tampak memenuhi lapangan tempat di mana kegiatan itu berlangsung.
Asep Kusnadi, Ketua RW setempat, menyatakan apresiasinya terhadap kreativitas para remaja yang tergabung dalam Karang Taruna di wilayahnya tersebut.
“Saya salut dan bangga dengan anak-anak muda ini. Mereka piawai mengemas agenda rutin tahunan dengan cara yang unik,” ujarnya.
Asep menambahkan, momentum peringatan hari kemerdekaan adalah saat yang tepat untuk menanamkan pendidikan karakter kepada generasi penerus.
“Bahwa untuk menjadi seorang ‘pemenang’ itu, selalu dibutuhkan keuletan, kesabaran, ketelitian, semangat dan kreativitas tanpa batas. ‘Kebebasan’ yang kita nikmati sekarang, tidak diperoleh secara cuma-cuma. Ada darah dan airmata para pejuang kemerdekaan. Hal-hal positif seperti ini perlu terus dikembangkan. Agar pengorbanan para founders bangsa memerdekakan negeri kita dari penjajahan, tidak sia-sia,” pungkas dia

Reporter : Agus M

Pos terkait