JAKARTA|KABARNUSANTARA.ID – Sudah banyak yang tahu jika pola makan vegan (vegetarian) atau nabati bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Akan tetapi, penelitian terbaru menemukan bahwa pola makan vegan juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit stroke.
Penelitian itu dilakukan oleh Tammy Tong, ahli epidemologi gizi Universitas Oxford, yang mengamati kesehatan tiga jenis kelompok orang, yaitu pemakan ikan, pemakan daging, dan vegetarian selama 18 tahun masa tindak lanjut.
Hasilnya, menunjukkan bahwa orang yang memakan ikan dan makanan vegetarian memiliki tingkat penyakit jantung masing-masing 13% dan 22% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang makan daging.
Akan tetapi, temuan lain yang cukup mengejutkan adalah orang yang memakan makanan vegan mengalami risiko stroke sekitar 20% lebih tinggi dari pada orang yang makan daging. Lebih spesifik ialah stroke hemoragik.
Stroke hemoragik merupakan jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah yang melemah sehingga menyebabkan tumpahan darah ke otak. Penyebab paling umum terjadinya stroke ini adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkendali atau pecahnya pembuluh darah abnormal di otak.
“Manfaat dan bahaya dari diet vegan ini belum dipahami sepenuhnya. Namun, bukti yang ada menyatakan bahwa kadar kolesterol yang sangat rendah menjadi hal yang dikaitkan dengan risiko stroke hemoragik,” katanya seperti dikutip Healthline, Senin (9/9/2019).
Bahkan Tong mengatakan bahwa hubungan antara peningkatan risiko stroke dan diet vegetarian dapat mencerminkan rendahnya kadar kolesterol totdal dalam darah atau rendahnya asupan nutrisi penting tertentu.
Dia menegaskan jika tubuh memiliki kekurangan nutrisi tertentu, itu dapat menyebabkan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan. Kendati begitu, dia menyarankan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam terkait hubungan antara pola makan vegan dengan risiko penyakit stroke.