GARUT, KABARNUSANTARA. ID- Terpilihnya pasangan calon Bupati/ Wakil Bupati Garut, H. Abdusyi Syakur Amin dan L Putri Karlina pada Pilkada Garut, Jawa Barat diyakini masyarakat akan membawa perubahan besar untuk Kabupaten Garut ke depan.
” Kami tidak punya modal politik yang besar, di DPRD kita tidak punya kursi, tapi kader PBB dan simpatisan ada riil. Kemarin (pilkada) kita kompak menyuarakan gerakan perubahan Kabupaten Garut dengan cara memilih calon yang lebih segar. Sehingga diharapkan akan banyak inisiatif inisiatif yang revolusioner untuk melakukan perbaikan Garut ini, ” kata mantan Ketua DPC PBB Garut, H. Hudan Miftahuddin, Rabu (03/12/2024).
Terpilihnya Syakur – Putri dengan meraih suara 65 persen lebih, Hudan berharap masyarakat Garut akan terus mendukung program program termasuk peningkatan IPM bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi dan yang lainnya.
” Apapun program untuk perbaikan kepentingan masyarakat harus kita dukung. Termasuk agenda peningkatan perbaikan ekonomi, salah satunya yaitu rehab perbaikan pasar induk kabupaten. Masyarakat harus setuju para pedagang di pasar ini juga harus mendukung,” katanya.
Hudan yang juga berprofesi sebagai pengusaha sembako di pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1987 itu, berharap para pedagang tidak takut kehilangan pembeli, atau pelanggan akibat diadakannya rehab pasar itu.
” Kalau pasar ini tidak segera diperbaiki, maka permasalahan di pasar ini akan semakin bertumpuk tumpuk. Lihat kondisi sekarang ini, kotor, becek, bau, tidak nyaman lah, baik bagi pedagang, maupun pembeli. Saya yakin Teh Putri yang datang ke pasar ini menyaksikan langsung, bagaimana tata letak bangunan, bagaimana akses jalan dan area parkirnya tidak teratur, ” ujarnya.
Karenanya, lanjut Hudan, dinas terkait harus segera merencanakan pelaksanaan rehab pasar sesuai visi misi Syakur dan Putri seperti yang dikampanyekan nya.
” Melaksanakan rehab, bukan pindah ya. Rehabnya juga harus bertahap, jangan totalitas. Tentu untuk pelaksanaan rehab itu harus ngobrol dengan warga pasar, harus musyawarah, jangan memaksakan kehendak, jangan harus begini begitu. Harus mendengar aspirasi masyarakat sebagai penerima manfaat, ” tegasnya.
Menurutnya, selain permasalahan tidak nyaman dengan kondisi pasar induk Garut itu saat ini akses jalan pun sangat buruk. Bahkan untuk mengangkut barang ke dalam pasar pun tidak bisa dilakukan dengan kendaraan dan harus menggunakan jasa angkut lain yang menambah cost. Hal ini menyebabkan harga barang bertambah mahal.
Hudan yang juga seorang Ustad ini, meminta Pemkab Garut membina para pedagang kaki lima, yang nota Bene aset negara.
” PKL juga harus dibina, jangan dibiarkan, coba sekarang ada pembiaran, para PKL ada di depan kantor, depan sekolah di Jalan merdeka. Ini pembiaran yang tidak elok,” katanya.
Ia yakin, jika pasar tradisional yang merupakan pasar induk Garut itu ditata dengan baik, maka akan berefek pada tingkat kunjungan masyarakat. (Asep Soe).