Ganjar Minta Warga Disiplin Prokes, Cegah Klaster Hajatan di Sragen Terulang

  • Whatsapp
Ganjar Minta Warga Disiplin Prokes

KABARNUSANTARA.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adanya kasus baru klaster hajatan atau keluarga di Kabupaten Sragen perlu pendekatan lebih ketat dari pemerintah. Untuk mencegah penularan Covid-19 dari keluarga harus mengikuti protokol kesehatan.

“Kita gerakkan Dasawisma, PKK, kelompok masyarakat yang ada di level desa, RT/RW agar sekarang kita masuk dalam keluarga,” kata Ganjar, Minggu (15/11) yang dilansir dari merdeka.com.

Bacaan Lainnya

Dia menyebut penanganan dari pemerintah saja tidak cukup. Ganjar juga meminta dukungan dan kesadaran dari masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Sebab, edukasi di level ini akan lebih berat dan individu mana pun tidak boleh abai.

“Kalau kita tidak bisa memproteksi diri kita sendiri, maka akan sangat berat. Satu orang membawa itu, maka keluarga akan sangat rentan,” jelasnya.

Ganjar mengungkapkan, sebenarnya mencegah dari diri sendiri sangat mudah. Yang menjadikan susah merupakan malasnya individu untuk menjaga kebersihan diri, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.

“Maka keluarga, mesti diproteksi dengan baik, tidak boleh meremehkan, protokolnya mesti jalan. Sebenarnya simpel saja, kalau kamu dari luar bepergian langsung mandi, ganti baju semuanya. Sebenarnya tidak berat, tapi hanya males saja,” ujarnya.

Di sisi lain, pentingnya menggunakan masker dalam situasi apapun.

“Terus tidak mau melepas masker, sebenarnya itu cara bertahan yang paling baik, karena orang yang banyak bepergian itu, memang ada potensi tinggi tertular,” kata Ganjar.

Harapannya, masyarakat bisa paham dengan edukasi yang terus digencarkan. Sehingga, pencegahan dilakukan secara bersama-sama.

“Maka kita coba edukasi ke sana, meskipun penegakan hukum tetap kita lakukan, mudah-mudahan seluruh masyarakat sadar, bahwa kerumunan tetap masih selalu membahayakan. Mari kita cegah itu,” tandasnya.

Sebagai informasi, dua orang dinyatakan positif Covid-19 usai kontak erat dengan keluarga L (28) pengantin baru asal Kecamatan Kalijambe, Sragen, meninggal usai terpapar virus Corona. Tak hanya L, berselang hitungan hari ibu pengantin meninggal pada Jumat (6/11) dan ayahnya meninggal pada Senin (9/11).

L sempat menggelar prosesi ijab dan resepsi pada 24 Oktober lalu. Akibatnya, 113 warga yang hadir dalam hajatan tersebut harus menjalani swab karena melakukan kontak erat dengan L dan kedua orang tuanya.

Pos terkait