Eks Kepala Bank NTT jadi DPO Kasus Kredit Fiktif Mangkir Panggilan Polisi

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANATARA.ID – Mantan Kepala Cabang Bank Nusa Tenggara Timur Oelamasi Kupang Jhon Nedy Charles Sine alias John Sine, ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polres Kupang.

Ia telah menjadi tersangka kasus korupsi kredit fiktif pada bank Nusa Tenggara Timur Cabang Oelamasi Kupang mangkir dari panggilan penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Sat Reskrim Polres Kupang.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah layangkan surat panggilan dua kali sejak John Sine ditetapkan sebagai tersangka awal Juni 2020 lalu, namun tersangka tidak hadir. Surat kami antar ke rumahnya di RSS Liliba maupun ke rumah kerabatnya di Kelurahan Kuanino bahkan kami juga melayangkan surat perintah membawa namun tersangka mengabaikan,” ujar Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, melalui Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nofi Posu, di Mapolres Kupang, Sabtu (18/7).

Pihak kepolisian telah melayangkan surat panggilan pertama tersangka John Sine nomor : S.Pgl/319/VI/2020/Sat. Reskrim, tanggal 4 Juni 2020 , untuk menghadap kepada Penyidik/Penyidik pada hari Selasa Tanggal 9 Juni 2020. tetapi yang bersangkutan tidak datang menghadap tanpa alasan yang patut dan wajar.

Selain itu surat panggilan kedua dengan Nomor : S.Pgl/319/VI/2020/Sat Reskrim, tanggal 10 Juni 2020 , untuk menghadap kepada Penyidik/Penyidik pada hari Senin Tanggal 15 Juni 2020, Namun yang bersangkutan tidak datang menghadap dengan alasan bahwa tersangka sedang mengajukan upaya hukum Praperadilan di Pengadilan Negeri Oelamasi terkait perkara yang di persangkakan terhadap dirinya.

Penyidik Sat Reskrim Polres Kupang sempat mendatangi kediaman tersangka untuk melakukan penggeledahan. Berbekal surat ijin dari Pengadilan Negeri Kupang, tim penyidik dipimpin Kasat Reskrim Polres Kupang AKP Nofi Posu mendatangi kediaman tersangka di RSS Liliba.

Kondisi Rumah deadaan terkunci sehingga penyidik kemudian mendatangi rumah lain tersangka di Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang yang diduga tempat persembunyian tersangka.


Penyidik menemukan mobil didepan rumah tersebut diduga mobil tersangka, namun tersangka pun tidak ditemui.

“Karena berkali-kali mengabaikan surat panggilan polisi dan tersangka tidak pernah datang maka kita keluarkan DPO dan kita cari tersangka,” tegasnya.

Kasus ini ditangani langsung oleh Polres Kupang setelah adanya laporan pengaduan dari pihak Bank NTT terkait penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh Jhon Nedy Charles Sine alias John Sine dalam pemberian dan pengeloaan fasilitas kredit Modal Kerja Jangka Panjang (KMK-JP) Konstruksi tahun 2017, KMK-KUR tahun 2018, KMK RC Proyek Tahun 2018 dan KI-JP tahun 2018 pada Bank NTT Cabang Oelamasi Kabupaten Kupang sejak tahun 2017 senilai Rp 9,4 milyar.

Dalam pemeriksaan polisi terungkap kalau tersangka John Sine berperan sebagai inisiator dan eksekutor dalam praktek pemberian kredit fiktif pada Cabang Oelamasi Kabupaten Kupang.

“John Sine selaku pemimpin cabang dan analis melakukan mark up jaminan untuk kredit-kredit KUR dan KMK RC. Juga selaku pemimpin cabang dan analis melakukan penyerahan agunan kepada debitur yang masih dijadikan agunan atas kredit-kredit lainnya (kredit belum lunas),” ujar Kasat Reskrim polres Kupang.

Akibat penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian bank yang dilakukan tersangka John Sine dalam pelaksanaan pemberian dan pengeloaan fasilitas Kredit KMK-JP Konstruksi tahun 2017, KMK-KUR tahun 2018, KMK RC Proyek Tahun 2018 dan KI-JP tahun 2018 pada Bank NTT Cabang Oelamasi Kabupaten Kupang mengakibatkan kerugian keuangan Bank NTT Cabang Oelamasi sebesar Rp 6.715.049.610.

Reporter : Mimbar
Editor : AMK

Pos terkait