Dinsos Garut dan Pendamping PKH Dinilai Baik Kemensos RI, Graduasi Capai 3.000 Keluarga

  • Whatsapp
Dinsos Garut Dan Pendamping PKH

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Dalam apel gabungan, dilapangan Setda Kabupaten Garut, Bupati H Rudy Gunawan, didampingi Wakil Bupati dr Helmi Budiman dan Pj Sekda Zat zat Munajat, secara simbolis berikan bantuan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi bagi 3.000 mantan penerima bantuan pemerintah Program Keluarga Harapan (PKH) yang saat ini telah graduasi atau mengundurkan diri dari kepesertaan program.

“Saya mengapresiasi 3.000 warga yang tadinya dapat PKH, kalau orang dikasih duit mau saja. Tapi ini ada orang yang sukarela keluar dari PKH, tidak mau lagi menerima bantuan Rp900 sampai R1 juta sebulan, karena sudah merasa mampu. Dengan kesadaran sendiri keluar dan graduasi, malahan bisa memberikan zakat, infak dan shodaqoh,” Kata Bupati Garut, dalam sambutannya. di apel pagi, (09/11/2020).

Bacaan Lainnya

Dikatan Bupati, jumlah capaian 3.000 orang itu luar biasa dan Garut menempati ranking baik di Kementerian Sosial, karena Dinas Sosial, telah menggerakan anggota penerima PKH yang telah mapan dalam tingkatan ekonominya, supaya graduasi, menyatakan diri sebagai yang mampu.

Pemkab Garut, lanjut Rudy, memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan akan dibuat 3000 piagam penghargaan yang langsung ditandatanganinya, sebagai bentuk penghormatan karena kominten untuk tidak dibantu pemerintah dengan menyatakan diri mamou.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Dra Hj Yanti Sugiharti M Si, membenarkan, bahwa bantuan dari Kemensos RI ini diperuntukan bagi masyarakat yang awalnya penerima PKH dan saat ini telah graduasi.

“Graduasi ini adalah masyarakat yang telah dengan sukarela melepaskan secara alami, tidak ingin menerima bantuan lagi dari pemerintah, sesuai dengan komponen-komponen yang diterima,”

Yanti juga menjelaskan, bahwa pencanangan ini dimulai bulan Maret sampai November 2020 saat ini, sudah mencapai 3.000 keluarga yang telah graduasi dari jumlah total penerima 15.000 keluarga.

“Ini diharapkan jadi motivasi juga bagi yang lainnya (penerima PKH), yang memang sudah mapan dalam ekonomi, bisa melepaskan diri sesuai dengan komponen yang ada didalamnya,”

Akan tetapi sambung Yanti, yang melepaskan diri ini, pihaknya tidak akan ditinggalkan begitu saja, mereka akan dipantau perkembangannya pasca graduasi.

“Jangan sampai jamilag (jadi miskin lagi). Mereka diusulkan ke Kementerian Pemberdayaan bahwa kelompok ini sudah graduasi, sudah mandiri, tidak menerima bantuan, itu Kementerian Sosial melalui badan pemberdayaan mengucurkan bantuan sebesar Rp500 ribu, yang diperuntukan modal usaha atau kebutuhan lainnya. InsyaAllah tahun 2021 pun akan diusulkan kembali, tetapi difokuskan kepada mereka yang memiliki usaha,” papar Yanti.

Terpisah, salah satu mantan penerima Program Keluarga Harapan (PKH), yang telah kuranf lebih satu tahun graduasi, warga Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Enung Karwati, mengatakan, setelah graduasi dari PKH, saat ini ia mengaku menjalani usaha jual sembako dan makanan siap saji.

“Ini yang Rp500 ribu, akan dibuat modal usaha saya,” ucapnya.

Reporter : MD Sumarna

Pos terkait