Daya Beli Masyarakat Turun Selama PPKM

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut menerangkan, selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat daya beli masyarakat alami penurunan yang cukup signifikan. Imbasnya pada penurunan penjualan dan pendapatan para pedagang khususnya yang ada di pasar tradisional.

“Akibat daya beli rendah, harga juga cenderung stabil dan malah turun karena sepi pembeli,” ungkap Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, kepada wartawan.

Bacaan Lainnya

Gania menerangkan, turunnya angka penjualan khusunya di pasar tradisional ini, karena para pelaku bisnis khususnya di bidang kuliner terkena imbas PPKM Darurat. Banyak pelaku usaha ini menutup sementara usahanya karena sepi pembeli, akibat adanya penutupan jalan.

“Sekarang warung nasi banyak  yang tidak buka, jadi yang belanja ke pasar menjadi sedikit,” terangnya.

Dicontohkannya, dengan adanya dampak PPKM ini, kata dia,  harga kebutuhan pokok juga tidak mengalami peningkatan, meski saat itu menghadai Hari Raya Idul Adha.

“Kalau harga kebutuhan pokok cenderung stabil, tidak ada peningkatan harga yang menonjol,” terangnya.

Selain tidak ada kenaikan harga,  lanjut pria yang akrab disapa Gania ini, pasokan kebutuhan pokok yang ada di 15 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Garut saat ini kondisinya aman, tidak ada kekurangan bahan pangan.

“Hasil pengecekan lapangan, pasokan kebutuhan pokok aman dan harga juga stabil,” katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, Agus (45) mengakui, di masa pandemi ini penjualan daging ayam  mengalami penuruna cukup signifikan, biasanya perhari bisa terjual 30 ekor,  di masa PPKM paling bagus terjual 15 ekor.

“Sekarang pembeli berkurang, jadi penjualan turun. Omset juga turun drastis,” terang Agus kepada wartawan, Minggu (25/7/2021).

Agus pun menerangkan, pada saat  menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha lalu,  tidak ada lonjakan penjualan,  tidak juga kenaikan harga. Saat itu katanya pula, satu hari jelang lebaran Iedul Adha stok ayamnya ditambah tapi tetap tidak ada lonjakan penjualan.

“Sekarang ini ada yang beli juga sudah Alhamdulillah, mau naikin harga gimana. Kalau pembelinya sepi,” ujarnya.

Agus berharap kepada pemerintah, untuk bisa membantu kesulitan para pedagang kecil seperti dirinya, karena akibat dampak PPKM Darurat ini sangat terasa  kepada pedagang di pasar.

“Biasanya ketika mau Lebaran haji, omset meningkat. Sekarang malah turun,” paparnya.

Pos terkait