Bank bjb Bareng KOLINLAMIL Gelar Vaksinasi di SMKN 4

  • Whatsapp

GARUT , KABARNUSANTARA.ID – Bank BJB Cabang Garut bekerja sama dengan Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) menggelar vaksinasi massal untuk usia pelajar di SMK Negeri 4 Garut, Kamis (28/10/21).

Acara tersebut turut dihadiri Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb Suartini, CEO Regional 3 Nunung Suhartini, dan Pemimpin cabang Garut Maman Rukmana. Sedangkan dari Kolinmal tampak Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Erwin S Aldedharma, Aspotmar Kolinlamil Kolonel Ketut.

Bacaan Lainnya

Tokoh lainnya yang hadir adalah Bupati Garut Rudy Gunawan, perwakilan OJK Tasikmalaya, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Dandim 0611/Garut dan unsur dari dinas pendidikan setempat.

Vaksinasi yang diselenggarakan secara massal untuk pelajar ini merupakan perintah langsung dari Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksmana TNI Yudo Margono.

Kasal Laksamana TNI mendorong program vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan mempercepat tercapainya herd immunity. Jumlah dosis vaksin ini diberikan untuk 2100 pelajar. Kolinlamil sendiri mengerahkan 49 tenaga kesehatan untuk kegiatan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, bertepatan dengan bulan inklusi keuangan, bank bjb cabang Garut membuka pendaftaran rekening bjb SimPel. Hal ini sekaligus untuk menyukseskan program satu rekening satu pelajar (KEJAR) yang digagas oleh pemerintah.

Pemerintah telah meningkatkan angka inklusi keuangan nasional menjadi 90 persen di tahun 2024.

Sejauh ini, bank bjb cabang Garut telah berhasil membukakan rekening tabungan Simpel pada program KEJAR dengan jumlah total 12.000 pelajar baik di bawah provinsi dan juga kabupaten Garut pada Gebyar Vaksin Jabar Juara 2021.

Dalam sambutannya, Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb Suartini, memaparkan bank bjb berperan aktif dalam memberikan edukasi keuangan sejak dini dan membangkitkan kembali budaya menabung bagi para pelajar.

“Bank bjb mempunyai produk yang dapat mengakomodir kebutuhan para pelajar dalam membiasakan budaya menabung sejak dini yaitu bjb Tandamata My First dan tabungan bjb SimPel. bjb SimPel merupakan produk tabungan untuk para pelajar dengan persyaratan sederhana dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan juga pembiasaan menabung sejak dini,” jelas Suartini.

Sementara Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, menyambut baik kerja sama dengan Kolinlamil dalam menggelar vaksinasi massal.

“Bank bjb selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 melaui program vaksinasi massal. Semakin cepat pandemi ini berakhir, semakin cepat pula masyarakat dapat bangkit untuk kembali menggerakan roda ekonomi dengan maksimal. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” tukasnya.

Terpisah Panglima Kolinlamil, Laksana Muda TNI Erwin S. Aldedharma mengatakan pemerintah 2 tahun ke belakang ini memberikan kebijakan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan untuk

“Agar ekonomi di negara kita pulih seperti biasa, Kerja sama dan gotong royong adalah satu hal yang bisa kita lakukan,” katanya.

Dikatakannya, untuk kegiatan kali ini target utamanya yaitu pelajar dan diharapkan pembelajaran tatap muka yang telah dilaksanakan pemerintah di kabupaten Garut ini bisa dijamin keamanan dan kenyamanannya .

Dirinya berpesan mohon dapatnya tetap bersama sama menjaga protokol kesehatan yang tepat walaupun kita sudah mendapat 2 dosis vaksin.

“ Sesuai dengan kebijakan pemerintah juga menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan yang lainnya. Sehingga kita bisa betul betul menjamin bahwa gelombang virus corona yang terjadi 2 tahun kemarin tidak terulang lagi” katanya.

Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan menuturkan satu tugas penting dari presiden yaitu pemerintah daerah menggelar vaksinasi. Vaksin merupakan hal yang penting dan mempengaruhi tentang pergerakan orang-orang.

“Kabupaten Garut merupakan yang pertama di Jabar yang melaksanakan tatap muka dan saat ini belum ditemukan suspek dan dinyatakan aman,” ucapnya.

Namun, adapun syarat untuk level 2 yaitu vaksin harus minimal 50 persen. Saat ini masih masuk di level 3 karena diakibatkan di Garut tidak ada stok vaksin dan terbatas.

“Sekarang vaksin sudah melimpah, diperlukan pergerakan yang cepat dan gotong royong untuk melakukan vaksinasi,” pungkasnya.***

Pos terkait