Anosmia Jadi Gejala umum Covid-19

  • Whatsapp
Studi: Anosmia Jadi Gejala Khas Covid-19 / Credit: gooddoctor.co.id

KABARNUSANTARA.ID – Anosmia merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh pasien Covid-19. Anosmia merupakan gejala yang merujuk pada sensasi kehilangan resepsi terhadap bau dan rasa.

Kriteria utama adalah bebas demam Menjawab pertanyaan tersebut, Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, kriteria utama untuk mengakhiri isolasi yaitu harus sudah terbebas dari demam tanpa pemberian obat.

Bacaan Lainnya

“Gejala utama yang menjadi patokan adalah demam. Harus sudah bebas demam tanpa pemberian obat,” kata Tonang, seperti dikutip dari unggahan akun Facebook-nya, Minggu (24/2/2021).

Tonang mengatakan, berdasarkan acuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kriteria utama pengakhiran masa isolasi bagi pasien Covid-19 adalah sudah 72 jam bebas demam.

Anosmia banyak dialami pasien Covid-19

Acuan tersebut juga diikuti oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, dan tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor 413/2020.

Pedoman tersebut juga diikuti oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang per 16 Februari 2021, merevisi panduannya menjadi 24 jam bebas demam sebagai kriteria pengakhiran isolasi.

Menurut Tonang, terkait gejala lain, seperti misalnya anosmia, berpatokan pada penilaian dari dokter yang merawat pasien Covid-19. “Tidak harus sudah benar-benar hilang (anosmia) untuk kriteria pengakhiran isolasi,” kata Tonang.

Dilansir dari laman kompas.com, 28 September 2020, anosmia berarti kehilangan total kemampuan indera penciuman.

Hilangnya kemampuan ini membuat makanan terasa berbeda, bahkan seseorang menjadi tidak dapat memposisikan diri saat dalam situasi berbahaya.

Misalnya, tanpa kemampuan mendeteksi bau, maka tidak akan mampu mencium kebocoran gas, asap dari api, atau susu basi.

Gangguan indra penciuman Kemampuan mencium juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengecap.

Tanpa indera penciuman, pengecap hanya dapat mendeteksi beberapa rasa, dan ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Pada 27 September 2020, berdasarkan studi yang dipublikasikan di JAMA Network, anosmia menjadi salah satu gejala yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19.

Penelitian di Iran menunjukkan bahwa 59 dari 60 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 mengalami gangguan indra penciuman.

Sementara penelitian di Italia, 64 persen dari 202 pasien yang terpapar virus corona dengan gejala ringan, mengalami gangguan penciuman. Dalam kasus Covid-19, anosmia dapat menjadi lebih parah dan mendalam.

Lebih dari itu, tidak seperti gejala flu biasa, hilangnya indra penciuman atau perasa dapat terjadi tanpa adanya hidung tersumbat atau dengan keadaan tersumbat.

Pos terkait