Ini Alasan PDAM Garut Soal Seringnya Gangguan Pelayanan

  • Whatsapp
Direktur Teknik PDAM Tirta Intan Garut saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Rabu (4/9/2019)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Seringnya gangguan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut, seperti air tidak sampai ke pelanggan, ternyata banyak disebabkan karena seringnya terjadi kebocoran pipa distribusi hingga air tak bisa sampai ke pelanggan secara maksimal.

Baca Juga: Ancam Anggota Koramil Dengan Golok, Pemuda Mabuk Diamankan Polisi

Bacaan Lainnya

Direktur Teknik PDAM Tirta Intan Garut, Ugun Wiguna kepada wartawan Rabu (4/9/2019) saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, seringnya terjadi kebocoran disebabkan oleh banyak faktor. Namun, dari hasil penelusuran yang dilakukan, kebocoran banyak terjadi karena pipa saluran diatribusi air yang sudah keropos karena usia pipa distribusi rata-rata diatas 20 tahun.

Kondisi ini, menurut Ugun tidak hanya membuat pelayanan PDAM kepada pelanggan terganggu. Pendapatan PDAM pun juga ikut terpengaruh karena banyaknya kebocoran air.

Baca Juga: 112 PNS di Garut Terjaring Operasi Patuh Lodaya

Selain faktor pipa distribusi yang bocor karena keropos. Menurut Ugun kebocoran pipa juga bisa terjadi karena maraknya penggalian kabel bawah tanah. Galian ini, seringkali menimbulkan kebocoran hingga pelanggan komplain karena air berkuran.

“Apabila ada laporan kebocoran pipa dimanapun, kami langsung instruksikan perbaikan dengan melibatkan tim teknis,”jelas Ugun.
PDAM sendiri, menurut Ugun saat ini sudah memproyeksikan penggantian pipa-pisa saluran distribusi yang keropos. Hal ini merupakan salahsatu upaya PDAM dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.

Baca Juga: Pengendara Motor Dominasi Angka Pelanggaran Lalin Operasi Patuh Lodaya 2019

PDAM Tirta Intan sendiri, sampai saat ini menurut Ugun memiliki sumber air dengan kapasitas total sebesar 6351 liter per detik. Jumlah ini didapat dari beberapa sumber mata air. Namun, dari jumlah kapasitas air teraebut, yang bisa dimanfaatkan baru sebesar 403 liter per detik. Sehingga, masih ada cadangan sebesar 200 liter per detik. (*)

Reporter: Ukas Budiman

Editor: AMK

Pos terkait